Merasa sangat terbantu dengan metode Bacakilat, ia pun mengajak anaknya untuk belajar Bacakilat juga.
Bermula ketika ia membacakilat buku dan anaknya terheran-heran karena melihatnya membolak-balik buku dengan cepat tanpa membacanya.
Ya, untuk diketahui, salah satu langkah Bacakilat yang membedakan metode ini dengan metode konvensional adalah membalik-balik buku 1 halaman per detik untuk memasukkan semua isi buku ke pikiran bawah sadar.
Dengan langkah ini, maka isi buku langsung masuk ke otak tanpa perlu mengulang bacaan 6 kali seperti pada metode konvensional.
Kebetulan, founder Bacakilat Agus Setiawan berkolaborasi dengan salah satu alumni Bacakilat Juni Anton mengadakan pelatihan Bacakilat untuk siswa sekolah, yang dikenal dengan workshop Bacakilat For Students.
Setelah mencari jadwal yang cocok, ia pun mendaftarkan anaknya untuk mengikuti pelatihan Bacakilat For Students ini.
Hasilnya, prestasi anaknya pun meningkat.
"Kalau dulu ada sedikit nilainya 70, mayoritas 80an, dan ada yang 90 ke atas. Setelah ikut Bacakilat, ujian semester kemarin nilainya hampir 90 semua.
Dan saya lihat juga belajarnya nggak lebih dari yang sebelumnya. Yang biasanya ngerjain PR sampai jam 10 malam. Malahan kalau kemalaman sering saya suruh tidur.
Sekarang, belum disuruh tidur sudah selesai belajarnya. Dan hasilnya pun lebih bagus dari sebelumnya.”
Demikian bagaimana metode Bacakilat juga membantu anaknya meningkatkan prestasi di sekolah.